"Selamat Datang di Website Heri Eriyadi"

Halaman

Tampilkan postingan dengan label INTERNET DAN KOMPUTER. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label INTERNET DAN KOMPUTER. Tampilkan semua postingan

TARGET PEMBELAJARAN TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO VIDEO SMK DKV-MULTIMEDIA KELAS XII


TARGET PEMBELAJARAN TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO VIDEO
SMK DKV-MULTIMEDIA KELAS XII


CONTOH FORMAT SKENARIO FILM

CONTOH FORMAT SKENARIO FILM 

Format skenario film itu berbeda dengan tulisan lainnya karena berkaitan dengan fungsi dari skenario sendiri. Skenario sebagai mana diketahui merupakan sebuah karya tulis teknis yang digunakan sebagai acuan dalam produksi sebuah film. Artinya, dalam penulisan skenario ada aturan tersendiri yang tentu saja berkaitan dengan perfilman.

Untuk mempersingkat penjelasan, kita mulai saja mengetahui aturan dalam format skenario film itu, yaitu:

1. Margin
Kalau kita menggunakan software skenario, misalnya Final Draft, semua sudah diatur, kita tinggal menulis saja. Tetapi kalau kita menggunakan microsoft word, tentu saja kita harus mengatur margin yang sesuai. Aturan ini tidak baku, tapi banyak dipakai secara internasional, jadi tidak ada salahnya kita ikuti.
Margin dalam format skenario adalah:
  • Batas atas: 1 inci,
  • Batas bawah: 1 inci,
  • Batas kanan: 1 inci,
  • Batas kiri: 1,5 inci.
2. Huruf
Pada semua skenario film yang ada, biasanya menggunakan huruf atau font COURIER 12 pt. Bagaimana kalau mau pakai huruf lain? Silakan, kalau untuk membuat film sendiri, tapi kalau menulis skenario untuk PH (production house) atau TV, sebaiknya gunakan font yang yang sudah menjadi standar perfilman internasional, yaitu Courier 12 pt.

3. Halaman
Kalau menggunakan Final Draft, dikatakan bahwa satu lembar naskah sama dengan satu menit tayangan. Nah, kalau satu halaman Final Draft itu dipindahkan ke Ms. Word, sepengalaman saya, cuma beda dikit. Lebih kurang satu seperempat menit tayangan.

Dari perbandingan itu, sepengalaman saya, untuk naskah tayangan dengan durasi satu jam, naskah yang dibutuhkan antara 40-45 halaman.
  • Kalau untuk FTV yang 70 menit, bisa 60-65 halaman.
  • Untuk Film 90 Menit: 70-80 halaman.
  • Untuk 5 menit: 4-5 halaman.
  • Untuk 10 menit: 8-9 halaman.
4. Spasi
Spasi tiap elemen pada skenario, yaitu:
  • Antara elemen Scene Heading, Deskripsi, dan Nama Tokoh (2 spasi)
  • Uraian Deskripsi dan Dialog (1 spasi)
  • Margin Scene Heading dan Deskripsi rata dengan margin kertas.
  • Nah, empat poin itu merupakan format skenario film yang berkaitan dengan bentuk teknis lembar kerja.

Pada lembar kerja itulah, nantinya kita akan menulis skenario film dengan elemen-elemennya.

1. Judul
Salah satu elemen skenario adalah Judul. Judul ditulis pada lembar terpisah atau pada lembar pertama skenario. Judul ditulis di tengah halaman dan digarisbawahi.

2. Scene
Setelah judul, barulah ditulis scene-scene skenario. Scene adalah adegan, yaitu bagian terkecil dari cerita. Scene merupakan elemen terpenting dalam skenario karena scene-scene itulah yang membentuk cerita dalam skenario menjadi satu kesatuan yang utuh. Scene sendiri terdiri dari beberapa elemen yang membentuknya, yakni:

a. Scene Heading
Disebut juga sebagai kepala scene, merupakan keterangan di mana dan kapan adegan itu terjadi. Keterangan pada Scene Heading ditulis sebagai berikut:
1. INT. RUANG TAMU RUMAH ARMAN – MALAM
INT. atau Interior merupakan keterangan lokasi, di dalam ruangan.
EXT. atau Exterior kebalikan dari interior, yaitu lokasi adegan ada di luar ruang.
Batasan untuk dalam dan luar ruang adalah kalau ruang itu dibatasi oleh dinding di kiri, kanan, dan belakang, itu adalah Interior.

RUMAH merupakan keterangan SET.
Set adalah bidang atau tempat kejadian adegan yang terlihat di layar bioskop atau televisi.
Jadi, tidak keseluruhan lokasi, tapi hanya yang terlihat di layar saja.
SIANG/MALAM merupakan keterangan waktu kejadian adegan.

Batasan siang adalah dari pukul 6 pagi sampai pukul 6 sore dan batasan untuk malam dimulai dari pukul 6 sore sampai pukul 6 pagi. Kalau tidak ada adegan yang penting, tidak perlu ditulis pagi atau sore.

Dan tidak perlu bikin adegan eksterior menjelang Magrib kalau itu tidak penting karena langit di saat itu yang merupakan golden hour hanya sebentar saja terangnya. Kalau tidak bisa sekali jadi, adegan itu harus diulang esok harinya, dan itu hanya akan membuang waktu.

b. Deskripsi
Selain Scene Heading, ada keterangan lain, yaitu deskripsi. Deskripsi ini akan menjelaskan siapa tokoh yang ada pada scene itu dan peristiwa apa yang terjadi. Deskripsi ditulis detail, mulai sosok tokohnya dengan rupa, gaya, dan pakaiannya, sampai aksi apa yang dilakukan pada adegan tersebut.

c. Nama Tokoh
Nama tokoh yang tulis hanya yang ada dalam adegan pada scene itu. Kalau tokoh itu berdialog, nama tokoh ditulis di bawah deskripsi, di tengah halaman, lalu di bawahnya, ditulis dialog yang dilakukan.

d. Dialog
Dialog pada skenario dilakukan oleh tokoh yang ada pada scene yang bersangkutan saja. Dialog ditulis lugas dan isinya tidak bertele-tele karena fungsi dialog adalah memberi informasi ketika gambar tidak bisa melakukan itu dan sebagai penggerak cerita.

3. Transisi
Pada scene tersebut juga terlihat kalau sebelum scene heading ada keterangan FADE IN. FADE IN ini merupakan transisi yang ditulis sebelum menulis scene satu, fungsi FADE IN adalah sebagai transisi dari gambar gelap ke terang, yaitu masuk pada adegan atau scene pertama. FADE IN merupakan tanda awal dimulainya cerita, ditulis di halaman pertama, di sebelah kiri atas, sebelum scene satu.

Selain transisi FADE IN ada juga transisi lainnya, seperti: CUT TO, DISSOLVE TO, FADE OUT, dll.

Khusus FADE OUT, transisi ini akan ditulis di bawah kanan scene terakhir karena menandakan akhir dari cerita film, yang digambarkan dari gambar terang di akhir cerita ke gambar gelap.

Jadi, seperti itulah susunan format skenario film yang menjadi panduan untuk teman-teman yang ingin menulis skenario film dengan menggunakan Microsoft Word.


Mata Pelajaran Desain Komunikasi Visual (DKV)

Mata Pelajaran Desain Komunikasi Visual (DKV) SMK

Mata Pelajaran Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) - Transformasi jurusan atau kompetensi keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV) sangat dinamis mengingat awalnya jurusan ini bernama Multimedia atau yang lebih dikenal dengan singkatan MM hal ini tentunya bukan tanpa dasar melainkan adanya Spektrum SMK Pusat Keunggulan sektor Ekonomi Kreatif, kompetensi keahlian Multimedia di SMK berganti menjadi Desain Komunikasi Visual (DKV).

Daftar Mata Pelajaran Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah salah satu jenjang pendidikan menengah yang mengedepankan praktik Desain Komunikasi Visual (DKV) dalam kegiatan pembelajaranya.

Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) menyiapkan tenaga terampil tingkat menengah, sehingga alumni SMK jurusan ini diharapkan bisa langsung kerja sesuai kompetensinya.

Kompetensi keahlian atau biasa dikenal dengan Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) merupakan keterampilan minimal yang harus dikuasai oleh siswa SMK ini.

Pengertian Desain Komunikasi Visual
Desain Komunikasi Visual atau DKV adalah bagian dari ilmu desain yang mempelajari tentang konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, dengan memanfaatkan elemen visual untuk menyampaikan pesan dengan tujuan tertentu. Karena unsur pesan memiliki peran yang sangat penting, lulusan jurusan DKV diharapkan mampu mengolah pesan tersebut menjadi sesuatu yang menarik, informatif, dan komunikatif, sehingga bisa disampaikan secara efektif.

Jurusan ini bukan hanya dituntut jago gambar, tetapi juga harus mampu menghasilkan karya seni agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, seperti mempengaruhi perilaku seseorang. Sebagai bagian dari cabang ilmu desain, pada jurusan ini siswa akan dibantu untuk bisa mengembangkan bahasa visual dalam bentuk gambar, sekaligus mengolah pesan dalam bentuk kata, agar pesan tersebut mampu diterima oleh sasaran dengan baik.

Pengetahuan dan Keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV)
1. Kemampuan komunikasi verbal, visual, dan tekstual
2. Keterampilan menggambar teknis
3. Kemampuan mengoperasikan software gambar
4. Kreatif dan inovatif
5. Kemampuan melakukan analisis
6. Kemampuan berpikir kritis

Mengenal SMK Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV)
Pada proses pembelajaran 3 tahun, para siswa SMK Jurusan Desain Komunikasi Visual memfokuskan diri pada keahlian di bidang DKV. Tujuan utama dari SMK adalah agar siswanya bisa cepat bekerja setelah lulus, sehingga penekanan materi pembelajaran lebih kepada keahlian teknis, yaitu membuat sebuah karya desain. Siswa akan difokuskan pada penguasaan sebuah software desain, seperti CorelDraw, Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, dan sebagainya. Berikut adalah beberapa mata pelajaran yang akan diajarkan pada SMK Jurusan Desain Komunikasi Visual :

Dasar-dasar Seni Rupa
Materi pokok mata pelajaran ini adalah membahas mengenai unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang. Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar.

Gambar
Mata pelajaran ini membekali siswa dengan teknik, media, dan alat yang digunakan untuk menggambar sesuai jenis gambar yang dibuat.

Sketsa
Materi pokok pada mata peajaran ini adalah tentang pengertian, jenis, sejarah awal, perkembahan, dan tokoh seniman sketsa.

Desain Publikasi
Desain publikasi akan mempelajari tentang bagaimana merancang hingga membuat konsep karya desain publikasi baik indoor maupun outdoor.  Siswa juga akan dibekali bagaimana mempresentasikan konsep dasar branding dan komunikasi pemasaran dengan desain publikasi, hingga menghitung biaya produksi desain.

Komputer Grafis
Pada mata pelajaran Komputer Grafis siswa akan diajarkan untuk mengolah gambar secara digital dengan bantuan software- software yang ada untuk menghasilkan gambar-gambar yang menarik sesuai imajinatif kreatif para desainer. Siswa akan diajarkan dan dilatih menguasai tools-tools dari sebuah software desain, sehingga siswa bisa segera memahami tools yang akan digunakan dalam membuat sebuah karya desain.

Fotografi
Pada mata pelajaran Fotografi ini siswa akan dikenalkan dengan berbagai macam jenis kamera, teknik penggunaan kamera, hingga mempresentasikan hasil karya fotografi. Siswa juga akan diajarkan bagaimana fotografi bisa menjadi sarana untuk menyampaikan informasi atau pesan sehingga selain menggunakan prinsip dan teknik secara estetika fotografi juga terdapat strategi untuk menyampaikan pesan tersebut.

Videografi
Materi pokok pada mata pelajaran ini adalah bagaimana mempresentasikan konsep dan kegunaan videografi dalam Desain Komunikasi Visual, memahami proses dan teknik videografi hingga mempresentasikan hasil karya videografi. Secara teknis, siswa akan dibekali agar mampu berkarya videografi (membuat scenario iklan/film indie, storyboard, shooting/pengambilan gambar produksi, editing-dubing-pemberian animasi dan melakukan pasca produksi). Selain itu juga membekali peserta didik agar mampu melaksanakan editing video dengan software yang ada misalnya adobe premier,pinnacle dan corel video studio

Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV)

Kompetensi keahlian (jurusan) memiliki standar sendiri-sendiri yang tercantum dalam Struktur Kurikulum.

Dalam Kurikulum 2013 Revisi, SMK memiliki banyak Kompetensi Keahlian (jurusan) salah satunya adalah jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) yang merupakan jurusan cukup langka, sebab SMK yang membuka jurusan ini jumlahnya tidak banyak.

Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) di SMK, merupakan jurusan yang menyiapkan tenaga terampil di bidang Desain Komunikasi Visual (DKV) yang profesional.

SMK jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) mempelajari seluk beluk seni, kelas X pada jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) mata pelajaranya sama dengan mata pelajaran jurusan Seni Lukis dan Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) yang terdiri dari: Dasar-dasar Seni Rupa, Gambar, Sketsa.

Lulus dari SMK jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) akan mahir membuat sketsa untuk kebutuhan Desain Publikasi, Komputer grafis, Fotografi dan Videografi.

Di SMK jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) siswa akan terlatih dalam pekerjaan yang kaitanya dengan Desain Komunikasi Visual (DKV), sesuai dengan Mata Pelajaran yang diajarkan dari kelas X (sepuluh) sampai kelas XII (dua belas).

Pelajaran dasar akan dipelajari di kelas X (sepuluh), kemudian di kelas XI dan XII akan mempelajari secara detil Desain Komunikasi Visual (DKV)nya.

Bagi kamu yang ingin berkarir dan suka dengan Desain Komunikasi Visual (DKV), jurusan ini sangat cocok sebagai modal dasar pengetahuan dan keterampilan di bidang Desain Komunikasi Visual (DKV).

Prospek/peluang kerja untuk lulusan SMK jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) (3 Tahun) sangat banyak dan terbuka lebar.

Ini merupakan peluang emas untuk SMK jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) untuk mengisi trend Seni, khususnya Desain Komunikasi Visual (DKV) tersebut.

Peluang kerja dan peluang wiraswasta untuk jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) juga sangat terbuka lebar.

Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 07/D.D5/KK/2018 Tentang Struktur Kurikulum (SMK/Madrasah Aliah Kejuruan (MAK)

Berikut ini adalah daftar Mata pelajaran Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) yang bakal kamu pelajari apabila kamu masuk ke jurusan ini.

Daftar Mata pelajaran SMK Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV)
Bidang Keahlian : Seni dan Industri Kreatif
Program Keahlian : Seni Rupa
Kompetensi Keahlian : Desain Komunikasi Visual (DKV) (3 Tahun)

Berikut ini mata pelajaran kejuruan yang dipelajari di kompetensi keahlian DKV:

C1. 1. Simulasi dan Komunikasi Digital
  2. Tinjauan Seni
  3. Dasar-dasar Kreativitas

C2. 1. Dasar-dasar Seni Rupa
  2. Gambar
  3. Sketsa

C3. 1. Dasar Publikasi
  2. Komputer Grafis
  3. Fotografi
  4. Videografi
  5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Demikian daftar pelajaran yang dipelajari di SMK Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV).

PERTEMUAN 02 Video & Film

PERTEMUAN 02 

Video / Film

Sebelum lebih lanjut membahas apa itu film/video dan ruang lingkupnya bahkan melakukan AKTIVITAS produksi sebuah film/video, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu makna dari beberapa istilah yang kerap terdengar di telinga kita, seperti istilah film, sinematografi, sineas, video, videografi dan videografer

Tugas A :

1. Bentuklah kelompok terdiri dari 4 orang siswa

2. Mencari Contoh karya videografi :
  • Bumper,
  • Iklan, 
  • Promo film,
  • film pendek/video Profile atau sejenis film pendek
3. Kemudian deskripsikan elemen pembentuknya dari gambar visual yang muncul: (baik video atau image/teks/transisi) dan audio yang muncul dalam video, suara yang digunakan (Natural sound, Dialog, dubing BGM, SFX,) format dalam bentuk Powerpoint, 

Tugas  B

1. Mencari Contoh karya videografi :
  • Bumper,
  • Video tutorial pendidikan
2. Kemudian deskripsikan elemen pembentuknya dari gambar visual yang muncul: 
(baik video atau image/teks/transisi) dan audio yang muncul dalam video, suara yang digunakan (Natural sound, Dialog, dubing BGM, SFX,) format dalam bentuk Powerpoint, 

MATERI TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO VIDEO (TPAV)



MATERI TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO VIDEO (TPAV)
  • PERTEMUAN 01 PENGENALAN PROGRAM TPAV
  • PERTEMUAN 02 VIDEO / FILM
  • PERTEMUAN 03 ALAT & TEKNIK EDITING
  • PERTEMUAN 04 MEMULAI MENGOLAH VIDEO DENGAN ALAT EDITING
  • PERTEMUAN 05 MEMAHAMI TAHAPAN EDITING DAN KESINAMBUNGAN GAMBAR
  • PERTEMUAN 06 MEMAHAMI TAHAPAN EDITING DAN KESINAMBUNGAN GAMBAR DALAM SEBUAH FILM
  • PERTEMUAN 07 MEMAHAMI MOTION DESIGN
  • PERTEMUAN 08 PENILAIAN AKHIR SEMESTER
  • PERTEMUAN 09 MEMAHAMI SHAPE DESIGN 
  • PERTEMUAN 10 MEMAHAMI AUDIO

12 Prinsip Animasi

12 Prinsip Animasi 

12 prinsip animasi ini merupakan pedoman bagi para animator untuk menghidupkan karakter animasi buatan mereka sehingga tampak lebih nyata dan dinamis. Pada dasarnya, 12 prinsip animasi tersebut merupakan teori dasar fisika yang diterapkan ke dalam animasi. Mengutip dari buku Animasi 2D dan 3D SMK/MAK Kelas XI (2019), berikut prinsip-prinsip dasar animasi yang perlu kamu pahami!

1. Waktu (Timing)
Pada dasarnya prinsip timing selalu berkaitan dengan spacing. Timing adalah menentukan kapan gerakan dari objek atau karakter harus dilakukan, sedangkan spacing adalah menentukan seberapa cepat atau lambat gerakan tersebut.

2. Percepatan dan perlambatan (Ease in & ease out)
Salah satu prinsip dari 12 prinsip animasi adalah percepatan dan perlambatan. Prinsip yang satu ini untuk menentukan kecepatan gerak dari objek atau karakter, seperti slow in dan slow out. Slow in merupakan gerakan lambat pada awalnya kemudian menjadi cepat, sedangkan slow out adalah gerakan yang cepat di awal kemudia menjadi lambat. Sebagai contoh, orang mulai berlari memiliki gerakan dari lambat kemudian menjadi cepat.

3. Lengkungan (Arcs)
Gerakan tubuh manusia, hewan, dan makhluk hidup lainnya tentu gak selalu bergerak lurus. Namun, ada juga gerakan lengkungan. Seorang animator harus membuat gerakan lengkungan ini menjadi halus dan realistik sehingga animasi akan terasa nyata.

4. Gerakan penutup sebelum akhirnya diam (Follow through & overlapping action)
Follow through identik dengan bagian tubuh tertentu yang masih tetap bergerak walau objek atau karakter tersebut telah berhenti. Contohnya, helaian rambut yang masih bergerak ketika objek selesai melompat atau rok yang masih berkibar ketika objek selesai berputar. Sementara itu, overlapping action adalah gerakan saling-silang atau serangkaian gerakan yang saling mendahului. Contohnya, kucing yang baru selesai makan, tapi ekornya masih tetap bergoyang.

5. Gerakan pelengkap (Secondary action)
Gerakan ini berfungsi sebagai pendukung dan memperkuat gerakan utama. Contohnya, di dalam kelas, tokoh utama lagi memakan bekalnya, tapi ada orang yang mengobrol, mengerjakan PR, atau mendengarkan musik sebagai latar belakang.

6. Kelenturan objek (Squash & stretch)
Prinsip animasi yang satu ini berfungsi untuk menjadikan objek atau karakter menjadi lebih hidup dan nyata dengan menambahkan efek lentur. Dengan begitu, objek seolah-olah memuai dan menyusut. Contohnya, bola karet yang dilemparkan ke lantai. Bola mulanya akan berbentuk bulat. Namun, ketika membentur lantai bola akan menjadi sedikit gepeng yang kembali menjadi bulat setelah memantul dari lantai.

7. Melebih-lebihkan (Exaggeration)
Prinsip ini berfungsi untuk mendramatisir animasi. Contohnya, dalam animasi jepang (anime), seseorang yang kaget maka matanya akan berubah menjadi lebih besar. Contoh lainnya, ada seseorang yang berlari dengan kereta berada di dekatnya. Gambar tersebut ingin menunjukkan bahwa kecepatan lari objek sama dengan kecepatan laju kereta.

8. Straight ahead & pose to pose
Ini adalah salah satu prinsip dari 12 prinsip animasi. Prinsip ini mengacu pada teknik pembuatan frame by frame atau digambar satu per satu. Sementara itu, pose to pose adalah teknik yang menggunakan keyframe sehingga pengerjaan menjadi lebih cepat. Teknik pose to pose dapat kamu lihat di serial kartun The Powerpuff Girls.

9. Gerakan pendahulu (Anticipation)
Prinsip ini merupakan gerakan awal sebelum berlangsungnya gerakan utama. Gerakan ini ditampilkan agar penonton dapat mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Misalnya, ketika seseorang akan mengendarai motor dengan ngebut, biasanya orang tersebut akan memainkan stang/pengatur gas terlebih dahulu.

10. Bidang gambar (Staging) juga salah satu prinsip animasi
Staging adalah membuat lingkungan untuk mendukung mood atau suasana animasi. Umumnya, staging berkaitan dengan posisi kamera dan pengambilan gambar. Misalnya, pengambilan gambar dari bawah dapat membuat karakter terkesan besar dan menakutkan.

11. Penjiwaan karakter (Personality)
Melalui penjiwaan karakter, penonton dapat lebih mudah untuk mendalami dan mengikuti alur cerita. Penjiwaan karakter ini termasuk mulai dari tanggal lahir, hobi, sifat, fisik, dan sebagainya.

12. Daya tarik karakter (Appeal)
Daya tarik yang kuat dari karakter dapat memengaruhi emosi penonton. Misalnya, karakter dengan tampang polos akan membuat penonton merasa iba. Karakter dengan mimik muka ekspresif akan menarik rasa humor sehingga penonton akan lebih mudah tertawa.

itulah 12 prinsip animasi yang harus kamu terapkan untuk mendapatkan visual yang menarik serta gerakan yang lebih nyata. Yup, seperti yang kita tahu, animasi yang hidup akan lebih menarik perhatian para penontonnya.

3 TEKNIK DASAR BELAJAR BLENDER 3D UNTUK PEMULA

 3 TEKNIK DASAR  BELAJAR BLENDER 3D UNTUK PEMULA

Saat ini industri 3 dimensi berkembang sangat pesat. Belajar blender 3D untuk pemula jadi pilihan tepat jika ingin terjun di industri tersebut. Menariknya ternyata terdapat profesi khusus bernama 3D artist, dimana bergelut di bidang 3D modeling.

APA ITU BLENDER 3D?

Sebelum memutuskan untuk terjun di industri 3D, perlu mengetahui lebih dalam terkait aplikasi andalannya yakni Blender 3D. Aplikasi tersebut akan menjadi fasilitas andalan untuk belajar menggambar sesuai namanya secara 3 dimensi.

Blender 3D dilengkapi fitur-fitur beragam. Mulai dari settingan model 3D, UV unwrapping, membentuk & merancang, settingan tekstur, edit easter grafis, simulasi animasi, serta lainnya. Tak hanya fokus animasi, tetapi juga fitur belajar edit video seperti render, compositing, dan sebagainya.

Hebatnya lagi Blender 3D jadi salah satu aplikasi berbasis tanpa biaya alias gratis. Selain itu, tergolong juga software fleksibel, memungkinkan diterapkan di berbagai sistem operasi, seperti Windows, Linux, Mac, hingga sistem Android.

Bagi pemula untuk lebih mendalami penguasaan Blender bisa saling berkoneksi dengan forum. Adapun beberapa forum ini berdiri di Indonesia dan cukup populer yaitu Blender Artist serta Blender Army Indonesia. Jadi bagian forum-forum tersebut merupakan salah satu alternatif guna saling belajar dan berbagi pengalaman dalam penggunaan Blender 3D.

DASAR PENGOPERASIAN
Sebagai pemula, ketika ingin menguasai aplikasi Blender 3D mulai dari proses-proses sederhana. Langkah utama perlu mengetahui beragam dasar dalam pengoperasiannya.

Ketika mulai menggunakan, coba dengan materi-materi sederhana. Pemula dapat membuat animasi bentuk kursi, rumah, dan materi sederhana lainnya. Setelah itu, dapat memodifikasi dengan mencoba pengaturan warna, cahaya, objek, serta lainnya. Untuk coba memulai jangan lupa untuk pahami dasar utamanya yakni:
  • Menggerakkan objek
  • Memutarkan objek
  • Menambah objek
Sebagai tahap awal pembelajaran, pemula paling tidak pahami dan coba praktekkan teknik dasar Blender 3D. Selengkapnya simak penjelasan berikut.

Pertama yakni grab alias teknik dasar guna menggerakkan objek dengan patokan sumbu X, Y, maupun Z. Teknik ini dimanfaatkan agar benda berpindah sesuai kehendak pengguna. Memulai operasi grab melalui cara menekan tombol G pada keyboard yang digunakan.

Kedua ialah rotate alias memutar elemen sesuai dengan kemiringan atau mampu menghadap arah yang diinginkan. Melakukan teknik tersebut dapat menggunakan tombol R pada keyboard.

Ketiga scale merupakan menentukan ukuran objek, dimana mampu diperbesar maupun diperkecil dari ukuran awal. Scale dapat dilakukan melalui menekan tombol S pada keyboard.

OPERASI LANJUTAN

Setelah mengetahui teknik-teknik dasarnya, pemula bisa mencoba membuat proyek sederhana. Adapun berikut ini operasi Lanjutan untuk praktek membuat animasi bagi pemula yaitu:
  • Memberi warna
  • Memperhalus permukaan
  • Menambah elemen baru
  • Menambah tekstur
Blender cycles

Ketika pengetahuan secara materi sudah dikuasai, maka perlu mempertajam skill lewat belajar mempraktekkan operasi awal. Berikut penjelasan selengkapnya.

Pertama terkait pemberian warna pada objek. Operasi ini tergolong sederhana yakni menambah tingkah warna yang diharapkan. Caranya dengan mengakses bagian tab material pada samping kanan panel.

Kedua ketika mulai belajar membuat proyek sederhana di Blender 3D, pengguna sangat mungkin menjumpai design kasar. Demi mengatasi permasalahan tersebut dapat mengatur kelembutan yakni lewat fitur Shade Smooth. Selain itu bisa juga menggunakan pengaturan Modifier Subdivision Surface.
Ketiga, ketika belajar membuat animasi bisa saja membutuhkan elemen tambahan. Jika begitu, pada blender 3D menyediakan fitur menambah elemen baru. Fitur tersebut akan mempermudah pemula dalam memvariasikan proyeknya karena terdapat beberapa elemen. Menambah elemen mampu dilakukan melalui menekan tombol shift+A pada keyboard.

Keempat ialah mengatur tekstur. Aplikasi edit 3D memfasilitasi pemula belajar pengaturan sebuah tekstur. Jika pengguna membutuhkan, silakan mengakses fitur UV Mapping. Pilih terlebih dahulu bagian-bagian yang ingin diatur teksturnya untuk kemudian beralih ke settingan UV Mapping.

Kelima yakni mode artwork, dimana biasa disebut dengan blender cycles. Blender cycles dianggap lebih bervariasi dibanding internal terutama untuk belajar. Hal itu dikarenakan memiliki kelebihan realistis serta indah. Kelebihan tersebut ada dikarenakan Nodes Editor, dimana berfungsi maksimal agar memperlihatkan objek seolah-olah nyata.

Cara Agar Website Tampil di halaman Pertama Google

 Cara Agar Website Tampil di halaman Pertama Google

Website merupakan aset penting untuk pemilik bisnis online. Akan tetapi, kamu juga harus tahu bahwa pengunjung atau calon pembeli tidak datang begitu saja apabila mereka tidak bisa menemukan website kamu dengan mudah.

Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah memastikan bahwa website kamu berada di halaman pertama Google. Dengan begitu, pengguna internet akan langsung melihat website kamu dan mengunjunginya dengan mengetikkan kata kunci atau keyword terkait.

Jika penasaran dengan cara agar website tampil di halaman pertama Google, berikut adalah beberapa cara yang patut kamu coba.

Pahami Konten Website

Salah satu hal yang harus kamu lakukan sebagai cara menaikkan ranking di Google search adalah memahami konten website. Konten yang dibuat harus sesuai dengan produk atau jasa yang kamu tawarkan sehingga bisa membantu pengguna mendapatkan solusi yang tepat.

Tidak melulu soal jualan online. Website kamu juga bisa membantu orang-orang mendapatkan jawaban dari setiap pertanyaan yang mereka miliki yang berhubungan dengan produk atau layanan yang kamu tawarkan dan sedang mereka butuhkan.

Perhatikan Kecepatan Website

Mungkin masih banyak orang yang tidak tahu bahwa kecepatan website menjadi salah satu faktor ranking website. Untuk kamu yang sedang mencari cara website muncul di Google, jangan lupa untuk mengecek kecepatan website sembari menjalankan tips dan cara lainnya. 

Agar kecepatan website meningkat, coba beberapa tips seperti memastikan file-file penunjang halaman web tidak memperlambat loading website milikmu. Selain itu, kamu juga bisa mengompres ukuran file gambar yang hendak digunakan di website. 

Buat Website yang Mobile-Friendly

Website mobile-friendly menjadi cara agar website tampil di halaman pertama Google

Website yang dibuat mobile-friendly bisa menjadi cara lain agar website tampil di halaman pertama Google. (Sumber: Pixabay)

Saat ini, semakin banyak pengguna internet yang mencari kebutuhan mereka melalui ponsel. Agar website kamu bisa tampil di halaman pertama mesin pencari, jangan lupa untuk memastikan bahwa website kamu mobile-friendly.

Dengan kata lain, website kamu bisa diakses dengan mudah dan nyaman melalui perangkat mobile baik smartphone maupun tablet. 

Tampilan dan kecepatan website saat diakses melalui perangkat tersebut harus mendapatkan perhatian serius apabila kamu ingin berkompetisi agar Google memberikan posisi ranking tinggi pada website kamu. 

Sekedar informasi, Google telah menetapkan kecepatan loading pada perangkat mobile sebagai salah satu faktor ranking website. Website yang mobile-friendly juga bisa menjadikan indikator website user-friendly. Kamu bisa mempelajari seperti apa dan bagaimana caranya agar website ramah pengguna (user).

Gunakan Nama Domain yang Unik

Penggunaan nama domain unik bertujuan untuk menghindari kesamaan nama domain dengan website lain. Nama domain dan konten yang sama akan berdampak pada peringkat website milikmu di mesin pencari seperti Google.

Hal itu sangat mungkin karena Google akan mengalami kesulitan dalam menampilkan hasil di mesin pencari. Oleh karena itu, pilih dan gunakan nama domain yang unik dan mudah diingat oleh pengguna internet. 

Kamu juga bisa mulai mempelajari semua tentang SERP atau Search Engine Result Page untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Buat Sitemap

Sitemap merupakan halaman khusus yang berisi daftar semua halaman yang ada di website. Halaman ini juga bisa berisi informasi seputar halaman-halaman tersebut termasuk kapan sebuah halaman direvisi dan konten apa yang ada di dalamnya. 

Pada umumnya, ada dua jenis sitemap yaitu sitemap HTML dan XML. Sitemap HTML diperuntukkan bagi pengunjung website, sedangkan sitemap XML ditujukkan untuk mesin pencari atau search engine. 

Dengan adanya sitemap, Google akan lebih mudah melakukan crawling terhadap setiap halaman yang ada di website kamu sehingga website akan terindeks serta muncul di hasil pencarian atau yang dikenal dengan SERP. 

Lakukan SEO

SEO merupakan upaya optimasi agar website berada di halaman pencarian Google. (Sumber: pixabay)

SEO merupakan singkatan dari Search Engine Optimization yaitu sebuah upaya untuk mengoptimasi website agar muncul di mesin pencari. 

Ada beberapa teknik SEO yang bisa kamu coba namun pastikan kamu terlebih dahulu mengetahui perbedaan black hat SEO vs white hat SEO. Dengan begitu, kamu akan tahu teknik SEO mana yang tepat dan sesuai dengan tujuan optimasi yang kamu punya.

Hasil SEO tidak bisa kamu lihat dengan cepat, jadi jangan sampai kamu melakukan kesalahan SEO yang bisa merusak hasil yang kamu inginkan. 

Buat Konten Berkualitas

Salah satu tujuan jangka panjang dari website adalah mendapatkan pengunjung yang setia. Hal ini bisa tercapai dengan berbagai cara dan salah satunya adalah dengan membuat dan membagikan konten yang berkualitas. Karenanya, memahami content marketing begitu penting agar dapat tampil di halaman pertama Google.

Berbicara tentang konten, kamu juga mungkin tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang anchor text. 

Pasang SSL

SSL atau Secure Socket Layer merupakan lapisan keamanan terenkripsi yang berfungsi untuk mengamankan komunikasi antara web server dan web browser. SSL juga menjadi salah satu indikator ranking website yang ditetapkan oleh Google. 

Riset Keyword

Melakukan riset keyword atau kata kunci sangat perlu agar website kamu memiliki peluang yang lebih untuk muncul di halaman search engine. Melakukan riset akan membantu kamu mendapatkan keyword yang sering digunakan oleh pengguna internet sehingga kamu bisa mendapatkan dan menggunakan keyword yang paling tepat. 

Tempatkan keyword secara natural dalam konten website. Akan tetapi, pastikan bahwa jumlah keyword tidak berlebihan sehingga tidak merusak kualitas konten itu sendiri. Bagian ini biasa kamu lakukan saat membuat rencana konten yang akan diterbitkan.

Optimasi Konten Dengan Keyword

Apabila sudah memiliki konten namun tidak tahu cara menggunakan keyword agar website muncul di halaman pertama hasil pencarian, coba perhatikan hal ini. 

Kamu bisa menempatkan keyword di lima lokasi untuk mengoptimasi website, yaitu pada permalink, meta title, meta description, seratus kata pertama dalam konten, serta nama file dan alt text gambar.

Sebagai pengguna WordPress, coba plugin SEO WordPress yang akan membantu kamu melakukan optimasi website. 

Jika masih bingung, kamu bisa mulai dengan mempelajari SEO WordPress untuk pemula agar kamu bisa semakin paham seperti apa SEO dan bagaimana mengaplikasikannya di website WordPress.

Optimalisasi Gambar

Ukuran gambar akan memengaruhi kecepatan website. Oleh karena itu, kamu harus melakukan optimalisasi pada gambar. Gunakan aplikasi seperti Photoshop atau aplikasi kompresi gambar lain. Selain itu, gunakan format gambar JPEG, JPG, atau PNG dengan dimensi gambar yang tepat. 

Gunakan Internal Link

Hal lain yang bisa kamu coba sebagai cara agar website tampil di halaman pertama Google adalah penggunaan internal link. Link ini merupakan tautan yang menghubungkan antara satu artikel dengan artikel lain dalam website. 

Dengan demikian, website memiliki kesempatan mendapatkan pengunjung yang lebih banyak.

Tidak hanya itu, internal link juga akan menunjukkan kepada Google atau mesin pencari lain bahwa artikel tersebut memang benar-benar ada. Penggunaan internal link juga merupakan bagian dari optimasi on-page SEO. 

Optimalisasi Script Website

Website dengan tampilan yang bagus tidak bisa menjamin bahwa loadingnya akan cepat. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti penggunaan berbagai jenis CSS. Penggunaan aplikasi yang terlalu banyak akan memengaruhi kecepatan akses website.

Tetapi, kamu bisa mengatasinya dengan memperkecil ukuran script menggunakan teknologi minify atau minifying. Kamu juga bisa melakukan satu panggilan ke server agar bisa mengambil semua script yang ada. 

Perbaiki Broken Link

perbaiki broken link agar website muncul di halam pertama mesin pencari

Broken link bisa memengaruhi ranking di Google atau mesin pencarian lain. (Sumber: Unsplash)

Broken link atau tautan yang rusak juga harus mendapatkan perhatian serius. Hal ini bisa terjadi apabila website atau halaman yang kamu takutkan sudah tidak tersedia atau dihapus. Apabila ini terjadi, maka pembaca konten tidak bisa menemukan halaman yang dimaksud saat mengklik link.

Broken link bisa memengaruhi user experience website dan bisa berdampak negatif pada ranking website yang kamu dapatkan. Google menurunkan ranking website apabila website tersebut memiliki link yang membawanya ke halaman 404 not found.

Jadi, pastikan kamu selalu memeriksa tautan atau link yang ada di website. Tugas ini akan lebih mudah apabila kamu menggunakan Google Search Console yang kamu integrasikan dengan website.

Jangan Lupakan Inbound Link

Selain internal link, website kamu juga harus memiliki inbound link berkualitas. Ini juga bisa menjadi cara agar website tampil di halaman pertama Google. Inbound link merupakan tautan halaman atau konten website kamu di website lain.

Saat hendak melakukan inbound link melalui link building, ada beberapa kriteria yang harus kamu perhatikan, seperti:

Domain atau page authority

link dofollow dan nofollow

Anchor text

Traffic sumber inbound link

Relevansi link

Pahami Pengunjung

Tidak ada cara instan agar website terlihat berkualitas dan layak berada di halaman pertama mesin pencari. Ya, semuanya memang membutuhkan proses. Penting bagi kamu untuk memahami pengunjung dengan mencari tahu seperti apa website kamu di mata mereka. 

Lakukan riset untuk mengetahui apakah mereka merasa nyaman dan terbantu saat mengunjungi website kamu. Ini akan membantu mengetahui apa yang harus kamu kurangi atau hilangkan serta apa yang harus kamu tingkatkan yang berhubungan dengan user experience atau pengalaman pengunjung.

Perhatikan Intensitas Keyword

Meski keyword diperlukan agar website atau konten teroptimasi, tetapi kamu juga harus memperhatikan penggunaan keyword di setiap konten. 

Singkatnya, kamu harus memperhatikan intensitas penggunaan dan penyebaran keyword untuk menghindari keyword stuffing yang bisa berdampak buruk bagi ranking website.

Miliki Website

Website penting bagi bisnis online terlebih jika ingin mendapatkan ranking tinggi di mesin pencari. (Sumber: Unsplash)

Semua cara agar website tampil di halaman pertama Google yang kamu lakukan tidak akan ada gunanya jika kamu tidak memiliki website. Jadi, pastikan kamu memiliki website yang akan menjadi tempat berinteraksi antara pelanggan atau klien dengan kamu.

Apabila kamu tidak memiliki ide dan inspirasi desain website yang menarik, tidak ada salahnya untuk mencari beberapa contoh desain website yang sesuai dengan industri dan bisnis yang akan kamu jalankan.

Integrasikan Website Dengan Google Analytics

Mengintegrasikan website dengan Google Analytics akan membantu memantau performa website untuk mendapatkan peluang muncul di halaman pertama Google. (Sumber: pixabay)

Google Analytics akan melengkapi upaya SEO yang kamu lakukan. Tool satu ini akan membantu memantau performa tiap halaman website. Tidak hanya itu, kamu juga bisa mengamati traffic website termasuk asal usul, aktivitas, demografi, dan waktu yang dihabiskan pengunjung di website kamu.

Untuk kamu yang sedang mencari jasa SEO terpercaya, gunakan beberapa tips memilih jasa SEO yang akan sangat membantu. Bekerja dengan penyedia SEO berarti kamu bisa mempercayakan kepada mereka semua hal yang berhubungan dengan optimasi yang kamu lakukan sehingga ini bisa menghemat tenaga dan waktu. 

Kesimpulan

Dengan menerapkan berbagai cara agar website tampil di halaman pertama Google, kamu tentu memiliki kesempatan untuk mendapatkan posisi ranking yang tinggi di hasil pencarian. 


Hal tersebut akan memberikan dampak yang baik untuk website di mana pengguna internet bisa lebih mudah menemukan dan menjangkau website kamu.


100 Keyboard Shortcut (Fungsi Tombol Keyboard)

 


  1. CTRL+C (Copy)
  2. CTRL+X (Cut)
  3. CTRL+V (Paste)
  4. CTRL+Z (Undo)
  5. DELETE (Delete)SHIFT+DELETE (menghapus permanen)
  6. CTRL+SHIFT sementara drag sebuah item (menciptakan shortcut)
  7. F2 key (merubah nama dari item yang dipilih)
  8. CTRL+RIGHT ARROW (memindah kursor ke huruf selanjutnya)
  9. CTRL+LEFT ARROW (memindah kursor ke awal huruf)
  10. CTRL+DOWN ARROW (memindah kursor ke awal paragraf)
  11. CTRL+UP ARROW (memindah kursor ke posisi paragraf sebelumnya)
  12. CTRL+SHIFT dengan berbagai tombol arah (menunjukkan daerah yang diblok)
  13. CTRL+A (seleksi/blok semua karakter)
  14. F3 key (pencarian folder atau file)
  15. ALT+ENTER (melihat properties dari item yang dipilih)
  16. ALT+F4 (menutup program yang aktif)
  17. ALT+ENTER (menunjukkan properties dari object yang terpilih)
  18. ALT+SPACEBAR (membuka shortcut pada windows yang aktif)
  19. CTRL+F4 (menutup dokumen yang aktif pada dokumen yang banyak dibuka)
  20. ALT+TAB (memindah item-item yang aktif)
  21. ALT+ESC (urutan item yang telah dibuka)
  22. F6 key (elemen-elemen layar pada desktop)
  23. F4 key (memunculkan Address bar pada My Computer atau Windows Explorer)
  24. SHIFT+F10 (memunculkan shortchut sesuai ikon yang dipilih)
  25. ALT+SPACEBAR (memunculkan menu Systen pada windows yang aktif)
  26. CTRL+ESC (menampilkan menu Start)
  27. ALT+garis bawah pada suatu menu (Menampilkan menu yang sesuai)
  28. F10 key (mengaktifkan menu bar program yang sedang aktif)
  29. RIGHT ARROW (membuka sebuah submenu terutama menu lanjutan sebelah kanan)
  30. LEFT ARROW (membuka sebuah submenu terutama menu lanjutan sebelah kiri)
  31. F5 key (Update active window)
  32. BACKSPACE (kembali ke direktori sebelumnya di My Computer atau Windows Explorer)
  33. ESC (membatalkan proses suuatu eksekusi program)
  34. SHIFT memasukkan CD-ROM ke dalam CDROM drive (mencegah CD-ROM dari running otomatis)
  35. CTRL+TAB (maju ke tab berikut)
  36. CTRL+SHIFT+TAB (mundur ke tab sebelum)
  37. TAB (maju tab berdasarkan pilihan)
  38. SHIFT+TAB (mundur pada suatu pilihan menu)
  39. ALT+huruf yang diUnderlined (lakukan perintah sesuai dengan opsi yang dipilih)
  40. ENTER (lakukan perintah atau tombol untuk pelaksana perintah)
  41. SPACEBAR (memilih atau mengosongkan check box pada menu aktif pada check box)
  42. Arrow keys (menyorot suatu karakter)
  43. F1 key (menampilkan Help)
  44. F4 key (menampilkan item pada daftar yang aktif)
  45. BACKSPACE (kembali ke direktori awal)
  46. Windows Logo (menampilkan atau menyembunyikan Start menu)
  47. Windows Logo+BREAK (menampilkan System Properties dialog box)
  48. Windows Logo+D (menampilkan desktop)
  49. Windows Logo+M (Minimize semua windows)
  50. Windows Logo+SHIFT+M (Restore minimized windows)
  51. Windows Logo+E (membuka My Computer)
  52. Windows Logo+F (mencari sebuah file atau folder)
  53. CTRL+Windows Logo+F (pencarian komputer terutama dalam suatu jaringan)
  54. Windows Logo+F1 (menampilkan Windows Help and Support)
  55. Windows Logo+ L (lock windows)
  56. Windows Logo+R (membuka Run)
  57. Windows Logo+U (membuka Utility Manager) Accessibility Keyboard Shortcuts
  58. SHIFT kanan selama delapan detik (menyalakan FilterKeys baik on atau off)
  59. Left ALT+left SHIFT+PRINT SCREEN (menyalakan High Contrast baik on atau off)
  60. Left ALT+left SHIFT+NUM LOCK (menyalakan MouseKeys baik on atau off)
  61. SHIFT lima kali (mengaktifkan StickyKeys)
  62. NUM LOCK selama 5 detik (mengaktifkan ToggleKeys)
  63. Windows Logo +U (membuka Utility Manager)
  64. END (menampilkan isi windows yang aktif paling bawah)
  65. HOME (menampilkan isi windows yang aktif paling atas)
  66. NUM LOCK+Tanda Asterisk (*) (menampilkan daftar subfolder pada folder yang dipilih)
  67. NUM LOCK+tanda plus (+) (menampilkan daftar  dari isi suatu folder)
  68. NUM LOCK+tanda minus (-) (menutup folder yang dipilih)
  69. LEFT ARROW (pilih folder induk)
  70. RIGHT ARROW (memilih subfolder pertama)
  71. RIGHT ARROW (memulai baris baru)
  72. LEFT ARROW (menujunpada akhir baris sebelumnya)
  73. UP ARROW (naik satu baris)
  74. DOWN ARROW (turun satu baris)
  75. PAGE UP (naik satu layar)
  76. PAGE DOWN (turun satu layar)
  77. HOME (menuju awal suatu baris)
  78. END (menuju akhir suatu baris)
  79. CTRL+HOME (menuju karakter pertama)
  80. CTRL+END (menuju karakter terakhir)
  81. SPACEBAR (memilih antar Enlarged and Normal mode ketika karakter disorot)
  82. CTRL+O (membuka suatu direktori untuk membuka suatu file pada suatu program)
  83. CTRL+N (membuka tampilan baru)
  84. CTRL+S (menyimpan suatu file dokumen)
  85. CTRL+M (menambah atau menghapus suatu item file dokumen)
  86. CTRL+W (membuka window baru)
  87. F5 key (Update isi semua console windows)
  88. ALT+SPACEBAR (menampilkan menu MMC window)
  89. ALT+F4 (menutup tampilan window)
  90. ALT+A (menampilkaActionmenu)
  91. ALT+V (menampilkan View menu)
  92. ALT+F (menampilkan the File menu)
  93. ALT+O (menampilkan the Favorites menu)
  94. MMC Console Window Keyboard Shortcuts
  95. CTRL+P (menampilkan menu untuk mencetak dokumen)
  96. ALT+Minus sign (-) (menampilkan menu windows yang aktif)
  97. SHIFT+F10 (menampilkan menu opsi dari program yang aktif)
  98. F1 key (membuka Help menu)
  99. F5 key (reload, update isi dari suatu dokumen)
  100. CTRL+F10 (Maximize windows yang aktif)


Paling Sering Dikunjungi